Jumat, 09 Maret 2012

Pelayanan Keparmasian


 Pelayanan Kefarmasian


P3           = Profil Pengobatan Penderita
SOP        = Standard Operational Procedure
ROM      = Reaksi Obat Merugikan
ESO        = Efek Samping Obat
SIO         = Sentral Info Obat
PTO        = Pemantauan Terapi Obat
ASHP     = American Society Hospital Pharmacy
IFRS       = Instalasi Farmasi Rumah Sakit
DOen    = Daftar Obat Esensial Nasional
UPF        = Unit Peelayanan Fungsional

Rumah Sakit merupakan salah satu dari sarana kesehatan, tempat menyelenggarakan upaya kesehatan yang optimal bagi masyarakat dengan cara :
1. promotif         = meningkatkan derajat kesehatan
2. preventif        = pencegahan penyakit
3. kuratif              = pengobatan penyakit
4. rehabilitatif    = pemulihan
Golongan obat =
1. obat bebas
2. obat bebas terbatas
3. obat keras
4. narkotika dan psikotropika
klasifikasi rumah sakit :
1.       berdasarkan ruang lingkup pelayanan
2.       berdasarkan jangka waktu perawatan
3.       berdasarkan kesukarelaan
4.       berdasarkan kepemilikan
5.       berdasarkan jumlah tempat tidur
6.       berdasarkan status akreditasi
7.       berdasarkan fungsi pendidikan
rumah sakit swasta :
  1. swasta pratama
  2. swasta madya
  3. swasta utama

IFRS
1.   Penetapan visi IFRS : proses yang dilalui oleh individu / kelompok apoteker Rumah Sakit dalam pengembangan suatu visi masa depan IFRS.
2.   Alasan perlunya visi IFRS :
a. Pengendalian dan pengembangan IFRS.
b.Adanya kesadaran bahwa keberhasilan IFRS dalam hal pelayanan akan memberi dampak bagi pelayanan RS.
c. Kesempatan dalam menghadapi peluang dan ancaman.
3.   IFRS harus bisa menjawab pertanyaan :
a. fungsi apa yang dilakukan IFRS ?
b.kepada siapa fungsi itu dilakukan ?
c. bagaimana IFRS memenuhi fungsi ini ?
d.bagaimana / mengapa IFRS melakukan fungsi ini ?
4.   Tujuan IFRS : mengadakan serta melaksanakan pelayanan langsung dan bertanggung jawab yang berkaitan dengan obat. Bertujuan untuk pencapaian hasil (outcome) yang pasti guna meningkatkan mutu kehidupan penderita dan masyarakat.
5.   Standar minimal IFRS
a. manajerial
b.fasilitas
c. distribusi dan pengendalian obat
d.informasi obat
e.jaminan terapi obat rasional
f.  penelitian
g. mutu relay IFRS
6.   Pekerjaan kefarmasian
a. pembuatan / peracikan, termasuk
b.pengendalian mutu sediaan farmasi
c. penanganan-penanganan
d.penyimpanan dan distribusi obat
e.manajemen obat di RS
f.  pelayanan resep dari dokter
g. pelayanan informasi obat
h.pengembangan bahan obat dan obat tradisional
7.    Apoteker IFRS :
a. kepemimpinan / leading
b.perencanaan / planning
c. pengorganisasian / organizing
d.actuating (sebagai penggerak)
e.pengawasan / controlling

MANAJEMEN PERBEKALAN FARMASI
Meliputi :
  1. Proses Seleksi
  2. Pengadaan
  3. Distribusi
  4. Pemakaian
Didukung oleh :
  1. faktor organisasi
  2. pembiayaan
  3. manajemen informasi (melalui sistem formularium)
  4. SDM
Tujuan pengelolaan perbekalan farmasi :
  1. tujuan operasional ; agar
a.       tersedia perbekalan farmasi dalam jumlah yang tepat sesuai spesifikasi.
b.      Menghindari terjadinya kekosongan perbekalan farmasi.
  1. tujuan keuangan : agar tujuan operasional tercapai dengan biaya rendah.
  2. tujuan keutuhan : agar persediaan tidak terganggu oleh pencurian, kerusakan, pemborosan, penggunaan tanpa hak dan nilai. Persediaan harus sesuai dengan catatan dan harus diaudit secara kuantitatif.

SELEKSI
*     Pemberian OBAT ESENSIAL à berdasarkan : pola penyakit, keamanan / kemanjuran, data yang akurat, kualitas, efisiensi dan efektivitas, mengutamakan produk lokal.
*     OBAT ESENSIAL à ditulis dengan nama GENERIK.
*     Keuntungan Daftar Obat Esensial :
  1. Persediaan :
a.       Stok sedikit
b.      Quality Assurance lebih baik
c.       Penyimpanan lebih banyak
d.      Pengadaan, penyimpanan, dan distribusi lebih mudah.
  1. Peresepan :
a.       lebih fokus dan mudah
b.      pengobatan rasional
c.       informasi mudah
d.      monitoring ESO mudah
  1. Biaya :
a.       lebih rendah
b.      lebih berkompetisi
  1. Penderita :
a.       meningkatkan kepatuhan berobat
b.      meningkatkan efek obat
Proses perencanaan meliputi :
1. Proses kegiatan seleksi
2. Penentuan jumlah
3. Menentukan kebutuhan
4. Logistik
Berbagai metode perencanaan :
1. metode konsumsi : metode perencanaan yang didasarkan atas analisis data konsumsi perbekalan farmasi periode sebelumnya.
2. metode epidemiologi : metode perencanaan yang didasarkan pada data jumlah kunjungan BOR (Bed Occupancy Rate), LOS (Length of Stay), frekuensi penyakit, dan standar pengobatan yang ada.
3. kombinasi keduanya
Standar pengobatan à perencanaan harus spesifik, informasi dari :
1.ICD (International Classification of Diseases) dan nama penyakit.
2.nama obat (dalam generik), kekuatan, dan bentuk sediaan.
3.dosis rata-rata
4.jumlah dosis per hari
5.lama pemberian
Keuntungan metode konsumsi :
1. bila ada data akurat, metode konsumsi merupakan metode yang paling mudah.
2. tidak memerlukan data epidemiologi dan standar pengobatan.
3. bila data konsumsi lengkap, pola peresepan tidak berubah, dan kebutuhan relatif konstan.
Keuntungan metode epidemiologi :
1. perkiraan kebutuhan mendekati realisasi.
2. dapat digunakan pada program-program baru.
3. adanya standar terapi yang dapat menunjang usaha perbaikan pola penggunaan obat.
PENGADAAN
Meliputi kegiatan : pembelian, donasi, pembuatan / produksi.
Prosedur pengadaan perbekalan farmasi RS:
1.   Keppres no.29/1984
2. Keppres no.6/1988
3. Inpres no.1/1988
*      Pembelian obat jadi langsung dan produksi :
1.       Obat yang tidak stabil dalam penyimpanan
2.       Obat yang dikehendaki dalam bentuk tertentu dengan formula/konsentrasi khusus
3.       obat yang dibuat untuk penelitian.
Pemilihan pemasok :
perlu dberi perhatian yang khusus agar RS dapat menurunkan biaya obat dengan tetap mempertahankan mutu.
Pembelian yang tidak efisien dan tidak efektif mengakibatkan :
1. harga beli meningkat
2. jumlah pembelian tidak sesuai dengan kebutuhan
3. kualitas barang tidak terjamin
4. ARTINYA : makin tinggi harga beli à makin tinggi pula harga jual; akibatnya :
a. image penderita terhadap RS tsb à MAHAL
b.obat yang stock out
c. pemasaran terganggu
Kebijakan dalam pembelian :
1. Perhatikan harga dan kualitas barang yang dibeli !
2. Pemilihan pemasok yang tepat !
3. Prosedur pembelian.
4. Pengawasan dan pemantauan pembelian.
Kriteria pemilihan pemasok :
1. sole agent yang resmi (PBF)
2. pengiriman cepat
3. pelayanan baik
4. harga dan discount
Hati-hati !!! PERHATIAN !!!
1. obat asli tetapi palsu !
2. obat asli tapi mutunya rendah !
3. obat asli tapi pengemasannya tidak utuh !
4. obat asli tapi dokumennya tidak lengkap !
5. PERHATIKAN OBAT DENGAN KONDISI :
a. obat hampir kadaluarsa !
b.kondisi obat tidak sesuai dengan persyaratan !
c. pengiriman tidak tepat waktu !
Masalah dalam perencanaan :
1. Dasar perencanaan hanyalah data penggunaan obat tahun sebelumnya.
2. Tidak ada data tentang pola penyakit.
3. Standard Therapy” dan Medical Record kurang dapat dipercaya.
4. Anggaran terbatas.
5. Orang yang dibutuhkan tidak ada di pasaran.
6. Kurang kerjasama antara apoteker dan dokter dalam hal :
a. interpretasi data penggunaan obat.
b.data pola penyakit.
c. Apoteker tidak diikutsertakan pada perencanaan pengembangan RS.
Masalah pengadaan obat :
Anggaran yang tersedia KURANG dari biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan seluruh obat à sehingga diperlukan KEBIJAKSANAAN untuk menentukan PRIORITAS pengadaan obat.
Penyimpanan :
  1. tempat aman dan memenuhi syarat.
  2. tempat cukup untuk setiap barang.
  3. sistem penyimpanan baik.
  4. pemeliharaan barang baik.
  5. SDM yang handal.
Artinya :
  1. kualitas barang dapat dipertahankan.
  2. barang terhindar dari kerusakan fisik.
  3. pencarian barang mudah dan cepat.
  4. barang aman dari pencurian.
Yang diperlukan :
  1. perencanaan ruang penyimpanan.
  2. perencanaan dan pengoperasian alat pengatur barang.
  3. prosedur penyimpanan.
  4. pengamanan.
Lokasi gudang :
  1. mampu menampung barang.
  2. infrastruktur.
  3. keamanan.
  4. bebas banjir.
Desain gudang :
  1. kemudahan bergerak.
  2. sirkulasi udara.
  3. pengaturan yang sistematis.
  4. penyimpanan yang dingin.
Tata ruang :
  1. dengan model garis lurus.
  2. atau dengan model huruf U, L, T.
Perhatikan !!!
  1. jenis kelompok barang.
  2. susun sesuai abjad.
  3. lemari khusus untuk narkotika.
  4. sebaiknya pisahkan obat luar dan obat dalam.
Empat jenis cara penyimpanan :
1. spot location system : penyimpanan perbekalan farmasi dilakukan berdasarkan tersedianya tempat kosong. Areal gudang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
2. sesquence location system : penyimpanan perbekalan farmasi berdasarkan urutan alfabetis.
3. size location system : penyimpanan berdasarkan ukuran besar kecilnya barang.
4. popularity location system : berdasarkan seringnya permintaan suatu barang.
Ruang penyimpanan ada 5 ruang :
1. flammable store / mudah terbakar
2. cold store / sediaan biologis dan termolabil
3. container store / tube dan botol-botol
4. dressing store / bahan pembalut
5. cylinder store / tabung gas
Ruang penyimpanan berdasarkan :
1. Suhu à suhu biasa dan suhu dingin.
2. Penyimpanan narkotika dan penyimpanan untuk bahan yang mudah terbakar.

Distribusi perbekalan farmasi
Memproses resep
Order
menerima resep
proses dispensing
pelayanan
PERHATIKAN :
DOSIS : apakah under prescribing atau over prescribing !
RUTE PEMBERIAN
Resep MAHAL atau tidak
Cara PENGGUNAAN obat
KADALUARSA
BENTUK SEDIAAN
PERHATIKAN :
Apakah ada kesalahan atau tidak.
Penandaan dalam resep.
Inform yg terdapat dlm resep, apakah lengkap atau tidak

ii.Dasar Sistem Distribusi :
1. memperkecil kesalahan dan memberi keamanan terhadap pasien.
2. personal seefisien mungkin (tugas yang jelas antara dokter, pasien, apoteker).
3. menjaga mutu obat.
4. mekanisme pemantauan untuk ESO.
5. Ada sistem penyaluran informasi.
6. Mengurangi pemborosan dan pnyalahgunaan obat.
iii.Perencanaan Sistem Distribusi Obat :
1. Desain Sistem Distribusi
2. Perencanaan Spesifikasi :
a. Spesifikasi Pelayanan
b.Spesifikasi Penghantaran Pelayanan
c. Spesifikasi Pengendalian Mutu Pelayanan
iv.Definisi Distribusi : Suatu proses penghantaran perbekalan farmasi dari suatu tempat (IFRS) ke ruang perawatan.
Kebijakan RS tergantung dari IFRS, melalui KOMITE FARMASI DAN TERAPI .

v.Sistem Distribusi Mengandung 4 Elemen Utama :
1. Desain Sistem :
a. geografi / jumlah penduduk
b.jumlah tahapan dalam sistem
c. tingkat sentralisasi
Semi Total Flow Stock : Sediaan obat-obat tertentu saja (obat yang paling sering diminta).
2. Sistem Informasi :
a. Kontrol persediaan (melalui kartu stok)
b.Pencatatan laporan pemakaian
c. Alur informasi
3. Penyimpanan :
a. Seleksi lokasi
b.Bentuk gudang
c. Sistem penanganan material
d.Order
4. Transportasi :
a. alat-alat transportasi
b.cara transportasi
c. pengadaan alat transportasi
d.pemeliharaan alat transportasi
e.penjadwalan
vi.Persyaratan Distribusi Obat PRT (Penderita Rawat Tinggal) :
1.       ketersediaan obat terpelihara
2.       mutu obat stabil
3.       kesalahan minimal
4.       kerusakan minimal
5.       efisien
6.       aman dari kecurian
7.       punya akses seluruh tahap
8.       interaksi profesional
9.       pemborosan minimal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar