Cara penggunaan in haller
Adapun cara
pemakaian atau penggunaan in haller yaitu :
Ø
Keluarkan dahak sebanyak banyaknya.
Ø
Kocok botol aerosol sebelum digunakan.
Ø Buang napas
perlahan-lahan, hembuskan udara paru-paru sebanyak mungkin melalui hidung.
Ø Tarik napas
dalam-dalam dan tekan aerosol, tahanlah napas selama 10 hingga 15 detik,
lalu hembuskan napas melalui hidung Bersihkan mulut aerosol dengan air hangat.
Asma,
penyakit menahun yang berupa penyempitan saluran napas (ketika kambuh) ini
memang merupakan penyakit yang banyak kita jumpai, terutama di kota besar, di
Indonesia sendiri ada beberapa peningkatan sekitar 7-8% orang yang menderita asma dan
terus menerus meningkat setiap tahunnya. Ini diakibatkan antara lain karena
semakin buruknya kualitas udara yang kita hirup sehari-hari. Pada dasarnya asma
ini merupakan penyakit turunan yang kita
derita sejak kanak-kanak, namun beberapa tahun terakhir ini ternyata banyak
juga penderita asma yang mendapatkan serangan pertamanya saat sudah dewasa.
Asma ini bisa kambuh dikarenakan berbagai faktor pencetus seperti alergi, atau
kelelahan saat melakukan kegiatan fisik, perubahan cuaca, sakit flu, emosi,
bahkan bisa juga karena luapan kegembiraan. Tingkat dan jenis sensitivitasnya
berbeda pada tiap orang, biasanya memiliki sensitifitas berlebih terhad asap
rokok, debu, polusi udara (sehingga jika sudah terlalu lama berdiam diri di jalan
serangan akan sering sekali timbul), beberapa obat obatan (aspirin), MSG, dan
lain lain. Kita dapat menghindari faktor-faktor pencetus ini, tentu serangan
pun bisa dikendalikan
Biasanya
penggunaan sediaan aerosol maksimal untuk dua kali pemakaian, tetapi tentu saja
hal ini tergantung pabrik pembuatnya. Setiapkali menggunakan suatu produk obat,
sebaiknya anda selalu membaca etiket yang menyertainya terutama tentang aturan
pakai yang benar. Apabila tidak terdapat etiket, maka tanyakan kepada apoteker
supaya pemakaian obat anda terjamin ketepatannya.
Bagi
anda yang memderita asma juga, tentu mengerti bagaimana rasanya bila terjadi
serangan, atau bagi anda yang memiliki buah hati yg menderita asma, Sementara
jika anda bukan penderita asma dan penasaran seperti apa rasanya, cobalah trik
di bawah ini :
1.
Coba anda lari lari selama 3 menit, sampai napas terengah-engah
2.
Ambil sebuah sedotan dan bernapaslah hanya dari mulut menggunakan sedotan itu
3.Terakhir,
ketika bernapas tekan bagian tengah sedotan sehingga hanya sekitar 30% bagian
yang terbuka dan bisa dilewati udara (ingat bernapas hanya melalui mulut).
Untuk
mengurangi seranganpun terdapat berbagai obat-obatan dari mulai yang diminum,
dihirup, hingga suntikan. Bagi mereka yang cenderung terserang secara berkala
(sering) obat hirup (inhaller) kadang menjadi pilihan terbaik, obat jenis ini
mampu melebarkan saluran napas dengan cepat namun sedikit sekali efek
sampingnya terhadap organ-organ lain karena reaksinya langsung kepada sasaran,
tidak seperti obat-obatan yang diminum.
Ada sebuah berita yang saya baca di www.sciencedaily.com , di Amerika sedang diadakan sebuah penelitian tentang asma yaitu "Bronchial Thermoplasty", sebuah percobaan untuk mengatasi asma tanpa penggunaan obat-obatan, melainkan dengan penggunaan panas untuk membakar "otot-otot halus" yang biasa berkontraksi ketika serangan asma. Suatu frekuensi radio tingkat rendah atau energi thermal akan melalui otot-otot saluran bronchial kita, dan akan 'merusak' otot-otot halus ini, dokter sendiri akan bisa mengontrol sebesar apa 'kerusakan' yang diperlukan. Percobaan yang sudah dilakukan adalah dengan menggunakan metode ini terhadap beberapa penderita asma 1 jam setiap harinya selama 3 minggu, hasil yang didapat adalah penurunan signifikan terhadap penggunaan obat-obatan seperti inhaler oleh para penderita itu.
Ada sebuah berita yang saya baca di www.sciencedaily.com , di Amerika sedang diadakan sebuah penelitian tentang asma yaitu "Bronchial Thermoplasty", sebuah percobaan untuk mengatasi asma tanpa penggunaan obat-obatan, melainkan dengan penggunaan panas untuk membakar "otot-otot halus" yang biasa berkontraksi ketika serangan asma. Suatu frekuensi radio tingkat rendah atau energi thermal akan melalui otot-otot saluran bronchial kita, dan akan 'merusak' otot-otot halus ini, dokter sendiri akan bisa mengontrol sebesar apa 'kerusakan' yang diperlukan. Percobaan yang sudah dilakukan adalah dengan menggunakan metode ini terhadap beberapa penderita asma 1 jam setiap harinya selama 3 minggu, hasil yang didapat adalah penurunan signifikan terhadap penggunaan obat-obatan seperti inhaler oleh para penderita itu.
Hal
ini memang bukan merupakan penyembuhan, tetapi sepertinya cara yang cukup menjanjikan bagi penderita asma
untuk bisa lebih mengendalikan penyakitnya. Sebab saya yakin bagi para
penderita asma dimanapun, sekedar untuk mengurangi serangan saja sudah
merupakan suatu hal yang amat berarti. Kita cuma bisa berharap, percobaan ini
berjalan lancar dan berhasil, dan bisa kita nikmati di Indonesia ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar