EVALUASI DAN PENYIMPANAN SEDIAAN INJEKSI
Evaluasi
Dilakukan setelah sediaan disterilkan
dan sebelum wadah dipasang etiket dan dikemas
EVALUASI FISIKA
1. Penetapan pH . (FI ed. IV, hal 1039-1040)
2. Bahan Partikulat dalam Injeksi <751>
( FI> ed IV, hal. 981-984).
2.
Penetapan Volume Injeksi Dlam Wadah <1131> (FI ed. IV Hal 1044).
3. Uji
Keseragaman Bobot dan Keseragaman Volume (FI ed III hal. 19)
4. Uji
Kejernihan Larutan (FI ED. IV, hal 998)
Pada
pembuatan kecil-kecilan hal ini dapat dilakukan dengan mata tetapi untuk
produksi skala besar hal ini tidak mungkin dikerjakan.
-
Wadah-wadah
takaran tunggal yang masih panas setelah selesai disterilkan dimasukkan kedalam
larutan biru metilen 0,1%. Jika ada wadah-wadah yang bocor maka larutan biru
metilen akan dimasukkan kedalamnya karena perbedaan tekanan di luar dan di
dalam wadah tersebut. Cara ini tidak dapat dilakukan untuk larutan-larutan yang
sudah berwarna.
-
Wadah-wadah
takaran tunggal disterilkan terbalik, jika ada kebocoran maka larutan ini akan
keluar dari dalam wadah. Wadah-wadah yang tidak dapat disterilkan, kebocorannya
harus diperiksa dengan memasukkan wadah-wadah tersebut ke dalam eksikator yang
divakumkan. Jika ada kebocoran akan diserap keluar.
6.
Uji Kejernihan dan Warna ( Goeswin Agus, Larutan Parenteral, HAL 201)
Umumnya
setiap larutan suntik harus jernih dan bebas dari kotoran-kotoran. Uji ini
sangat sulit dipenuhi bila dilakukan pemeriksaan yang sangat teliti karena
hampir tidak ada larutan jernih. Oleh sebab itu untuk uji ini kriterianya cukup
jika dilihat dengan mata biasa saja yaitu menyinari wadah dari samping dengan
latar belakang berwarna hitam dan putih. Latar belakang warna hitam dipakai
untuk menyelidiki kotoran-kotoran berwarna muda, sedangkan latar belakang putih
untuk menyelidiki kotoran-kotoran berwarna gelap.
EVALUASI BIOLOGI
1. Uji Efektivitas
Pengawet Antimikroba <61> (FI ed IV, HAL 854-855)
2. Uji Sterilitas <71> (FI ed. IV, HAL 855-863)
3. Uji Endotoksin Bakteri <201>
(FI ed. IV, HAL 905-907)
4. Uji Pirogen <231> (FI ed.
IV, HAL. 908-909)
5. Uji Kandungan Zat Antimikroba
<441> (FI ed. IV, HAL. 939-942)
EVALUASI KIMIA
1 Uji Identifikasi (Sesuai dengan monografi
sediaan masing-masing)
2. Penetapan Kadar (Sesuai dengan monografi
sediaan masing-masing).
Wadah
Wadah untuk injeksi termasuk penutup
tidak boleh berinteraksi melalui berbagai cara baik secara fisik maupun kimiawi
dengan sediaan, yang dapat mengubah kekuatan, mutu atau kemurnian di luar
persyaratan resmi dalam kondisi biasa pada waktu penanganan, pengangkutan,
penyimpanan, penjualan, dan penggunaan. Wadah terbuat dari bahan yang dapat
mempermudah pengamatan terhadap isi. Tipe kaca yang dianjurkan untuk tiap
sediaan umumnya tertera dalam masing-masing monografi. (FI Ed. IV, hal 10).
Wadah dan sumbatnya tidak boleh
mempengaruhi bahan yang disimpan di dalamnya baik secara kimia maupun secara
fisika, yang dapat mengakibatkan perubahan khasiat, mutu dan kemurniannya. (FI
ed. III, hal XXXIV)
Bagaimanapun bentuk dan
komposisi wadah, wadah pengemas merupakan sumber dari masalah stabilitas
sediaan, bahan partikulat, dan sumber pirogen. (Diktat Steril, hal 82)
Keuntungan wadah gelas (Diktat
steril, hal 82-99) :
1. mempunyai daya tahan kimia yang baik
sehingga tidak bereaksi dengan kandungan wadah dan tidak mengabsorbsi atau
mengeluarkan senyawa organik.
2. Bersifat tidak permeable sehingga
apabila ditutup dengan baik maka pemasukan atau hilangnya gas-gas dapat
diabaikan.
3. Wadah gelas mudah dicuci karena
permukannya licin
4. Bersifat transparan sehingga dapat
diamati kandungnnya dalam wadah.
5. Mempunyai sifat kaku, kuat dan
bentuknya stabil. Tahan terhadap tusukan dapat divakumkan, dapat dipanaskan
pada suhu 121O C pada sterilisasi uap dan 2600 C pada
sterilisasi kering tanpa mengalami perubahan bentuk.
Kerugian :
mudah pecah dan bobotnya relatif
berat.
Wadah yang biasa digunakan untuk sedian injeksi adalah berupa vial atau
ampul. Untuk zat aktif yang mudah teroksidasi biasanya digunakan ampul berwarna
gelap (biasanya coklat) untuk melindungi sediaan dari cahaya.
Gelas tipe I untuk membuat wadah tiup dalam
bentuk tabung, misalnya vial, ampul, badan alat suntik (syringe) dan bagian
infus set. Beberapa sediaan parenteral volume kecil dikemas dalam alat suntik
gelas sekali pakai (disposable one-trip glass syringe).
Penandaan (FI Ed. IV, hal 11)
Pada etiket tertera nama sediaan,
untuk sediaan cair tertera persentase atau jumlah zat aktif dalam volume
tertentu, cara pemberian, kondisi penyimpanan dan tanggal kadaluarsa, nama
pabrik pembuat dan atau pengimpor serta
nomor lot atau bets yang menunjukkan identitas. Nomor lot dan nomor bets dapat
memberikan informasi tentang riwayat pembuatan lengkap meliputi seluruh proses
pengolahan, sterilisasi, pengisian, pengemasan, dan penandaan.
Bila dalam monografi tertera berbagai
kadar zat aktif dalam sediaan parenteral
volume besar, maka kadar masing-masing komponen disebut dengan nama umum
misalnya injeksi Dekstrosa 5% atau Injeksi Dekstrosa (5%).
Bila formula lengkap
tidak tertera dalam masing-masing monografi, Penandaan mencakup informasi
berikut :
- Untuk sediaan cair, persentase isi atau jumlah tiap komponen dalam volume tertentu, kecuali bahan yang ditambahkan untuk penyesuaian pH atau untuk membuat larutan isotonik, dapat dinyatakan nama dan efek bahan tersebut
- Sediaan kering atau sediaan yang memerlukan pengenceran sebelum digunakan, jumlah tiap komponen, komposisi pengencer yang dianjurkan, jumlah yang diperlukan untuk mendapat konsentrasi tertentu zat aktif dan volume akhir larutan yang diperoleh , uraian singkat pemerian larutan terkonstitusi, cara penyimpanan dan tanggal kadualarsa.
Pemberian etiket pada wadah
sedemikian rupa sehingga sebagian wadah tidak tertutup oleh etiket,
untuk mempermudah pemeriksaan isi secara visual.
Pengemasan dan Penyimpanan
Volume injeksi wadah dosis tunggal
dapat memberikan jumlah tertentu untuk pemakaian parenteral sekali pakai dan
tidak ada yang memungkinkan pengambilan isi dan pemberian 1 liter. (FI Ed. IV,
Hal 11)
Untuk penyimpanan obat harus disimpan
sehingga tercegah cemaran dan penguraian, terhindar pengaruh udara, kelembaban,
panas dan cahaya.
Kondisi penyimpanan tergantung pada
sediaannya, misalnya kondisi harus disimpan terlindung cahaya, disimpan pada
suhu kamar, disimpan di tempat sejuk, disimpan di temapat dingin (FI Ed. III,
Hal XXXIV)
CONTOH SEDIAAN DI PUSTAKA
Trissel, 10th ed.
Alteplase
(14)
Amikasin
Sulfat (22)
Amiodran
HCl (78)
Amtrypin
HCl (81)
Bezotiprine
Mesylate (141)
Betamethasone
Natrium Sulfat (142)
Calcitriol
(162)
Chlordiazepokside
HCl (278)
Chlorpromazine
HCl (285)
Clindamisin
Fosfat (322)
Dexamethasone
Sodium Fosfat (363)
Diazepam (378)
Ergonovin
Maleat (460)
Etoposide
(477)
Filgrastim
(507)
Asam Folat
(538)
Gentamisin
Sulfat (559)
Hialuronidase
(626)
Hidralazin
HCl (629)
Hidrokortison
Natrium Fosfat (632)
|
Ketolorak
Trometamin (705)
Labetalol
HCl (707)
Levopranol
Tartrat (717)
Methotreksat
Natrium (783)
Metildopate
HCl (793)
Metilergonovin
Maleat (795)
Metronidazole
(817)
Multivitamin
(866)
Nafcilin
Natrium (872)
Nalbufin
HCl (879)
Nalmefen
HCl (883)
Nalokson
HCl (884)
Neostigmin
Metilsulfat (885)
Netilmisin
Sulfat (886)
Nikardipin
HCl (893)
Nitrogliserin
(894)
Norepinefrin bitartrat (Noradrenalin Asam Tartrat )
(904)
Oktreotida
Asetat (909)
Penisilin
G Kalium (939)
|
Penisilin
G Natrium (949)
Pentamidin
Isetinat (954)
Pentazosin
Laktat (955)
Pentobarbital
Natrium (959)
Phenilefrin
HCl (974)
Phenitoin
Natrium (976)
Piperasilin
Natrium (986)
Prednisolon
Natrium Fosfat (1018)
Piridoksin
HCl (1056)
Quinidine
Glukonat (1057)
Ranitidin
HCl (1059)
Scopolamin
HBr (1079)
Sodium
Acetate (1083)
Sodium
Fosfat (1105)
Streptomisin
Sulfat (1109)
Thiethylperazine
Malate (1136)
Trimethobenzamide
HCl (1173)
Tubokurarin
Klorida (1180)
Vecuronium
Bromida (1193)
Vitamin A
Warfarin
Natrium (1220)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar