Jumat, 09 Maret 2012

Info obat


CIMITIDINE
Indikasi :
Terapi jangka pendek ulkus duodenum aktif, terapi pemeliharaan ulkus duodenum sesudah penyembuhan dari ulkus aktif. Terapi jangka pendek ulkus gaster aktif yang jinak. Terapi refluks gastro esophagus erosit. Pencegahan saluran cerna bagian atas pada pasien yang kritis.
Dosis :
Untuk tukak duodenum aktif 800mg 1x / hari pada malam hari atau 300mg 4x/ hari pada waktu makan dan sebelum tidur atau 400mg 2x / pada pagi sebelum tidur. Lama terapi 4-6 minggu.
Terapi pemeliharaan tukak  doudenum  4 mg 1x / hari sebelum tidur malam.
Tukak lambung aktif jinak 800 mg 1x / hari sebelum tidur malam atau 300 mg 4x / hari selama 6-8 minggu.
Refluk gastroesopagus  erosif  800 mg 2x/ hari atau 400 mg 4x / hari selama 12 minggu.
Peringatan :
Tidak untuk anak >16 tahun. Hamil, laktasit. Tidak untuk terapi sintomatik pada keganasan lambung.
Efek Samping :
Diare ringan, sakit kepala, pusing, mengantuk, kebingungan, agitasi, pesikosis, depresi, cemas, halusinasi, ginekomastia, penurunan jumlah leukosit, agranulositosis, trombositpenia, anemia aplastik, pansitopenia, reaksi hipersensitif, bradikardi, atau takikardi, peningkatan kreatinin plasma, nefritis interstisial, retensi urin.
Interaksi Obat :
Antikoagulan kumarin, penitoin, propanolol, nipedipi, klordiazepoksid, desepam, antidepresan trisiklik, lidokain, teopilin, metronidazol. 

ANTASIDA
Nama
Struktur Kimia
(a) Aluminium Hydroxide,
Al(OH)
(b) Magnesia magma, milk of magnesia (MOM), magnesium hydroxide,
Mg(OH)2.
(c) Magnesii trisilicas

(d) Magnesii subcarbonas.

(e) Aluminum magnesium hydroxide sulfate,
(Al 5Mg10(OH)31(SO4)2,xH2O.
(f) Calcii carbonas
(CaCO3 ).

Golongan :
Obat Untuk Saluran Cerna
Indikasi :
1.      Pengobatan hiperasiditas, hiperfosfatemia.
2.       Pengobatan jangka pendek konstipasi dan gejala-gejala hiperasiditas, terapi penggantian magnesium. Magnesium hidroksida juga digunakan sebagai bahan tambahan makanan dan suplemen magnesium pada kondisi defisiensi magnesium.
3.      Antasida. Kalsium karbonat juga digunakan sebagai supplemen kalsium pada keadaan defisiensi, sebagai tambahan terapi osteoporosis, serta untuk mengobati hiperfosfatemia pada pasien gagal ginjal kronis atau hiperparatiroidisme sekunder yang terkait.
Dosis :
(a)    Antasida: Dewasa: Oral: 600-1200 mg antara waktu makan dan sebelum tidur malam.
Hiperfosfatemia: Anak:50-150 mg/kg/24 jam dalam dosis terbagi tiap 4-6 jam, titrasi dosis sampai tercapai kadar fosfat dalam rentang normal. Dewasa: Dosis awal: 300-600 mg 3 kali/hari bersama makanan
(b)   Magnesium hidroksida sebagai antasida diberikan dalam dosis sampai dengan 1 g per oral. Sebagai laksatif osmotik magnesium hidroksida diberikan dengan dosis sekitar 2-5 g per oral.
(c)    Dosis sampai dengan sekitar 2 g per oral.
(d)   Diberikan dengan dosis hingga 500 mg per oral.
(e)    Diberikan dengan dosis sampai dengan 2 g per oral.1 Magaldrate diberikan di antara waktu makan dan malam sebelum tidur
(f)    Dosis sebagai antasida biasanya sampai dengan 1,5 g per oral. Kalsium karbonat mengikat posfat dalam saluran cerna untuk membentuk komplek yang tidak larut dan absobsi mengurangi posfat.
Farmakologi :
(a)    Mula kerja obat: laksatif:4-8 jam. Sekitar 30% ion magnesium diserap oleh usus halus. Ekskresi:urin (sampai dengan 30% sebagai ion-ion magnesium yang terabsorpsi); feses (obat yang tidak diabsorpsi).
(b)   Bila diberikan secara oral bereaksi lebih lambat dengan HCL di lambung dari pada magnesium hidroksida.1Bila diberikan secara oral bereaksi lebih lambat dengan HCL di lambung dari pada magnesium hidroksida.
(c)    Pada pemberian per oral bereaksi dengan asam lambung membentuk magnesium klorida yang larut dan karbondioksida. Karbon dioksida dapat menyebabkan kembung dan eruktasi/bersendawa.
(d)   Kalsium karbonat diubah menjadi kalsium klorida oleh asam lambung. Kalsium karbonat juga mengikat fosfat dalam saluran cerna untuk membentuk komplek yang tidak larut dan mengurangi absorpsi fosfat. Beberapa dari kalsium diabsorpsi dari usus dan bagian yang tidak terabsorpsi diekskresikan melalui feses.
Kontraindikasi :
(a)    Hipersensitivitas terhadap garam aluminum atau bahan-bahan lain dalam formulasi.
(b)   Hipersensitivitas terhadap bahan-bahan dalam formulasi, pasien dengan kolostomi atau ileostomi, obstruksi usus, fecal impaction, gagal ginjal, apendisitis.
(c)    Pada pasien yang harus mengontrol asupan sodium (seperti: gagal jantung, hipertensi, gagal ginjal, sirosis, atau kehamilan).
Efek Samping :
(a)    Gastrointestinal:konstipasi, kram lambung, fecal impaction, mual, muntah, perubahan warna feses (bintik-bintik putih). Endokrin dan metabolisme:hipofosfatemia, hipomagnesemia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar