Jumat, 09 Maret 2012

Kaji Resep


1.        Resep tanggal  1 agustus 2009
Dr. Nina
R/  sanmol tab No X
                  S 3 dd 1
       Pro :  karyani
            Skrining resep
A.  Administrasi
1.         Nama dan alamat RS :  RS Muhammadiyah Bandung
   Jl.K.H.A. Dahlan No.53
2.         Nama dokter : Dr. Nina
3.         SIK dokter :
4.         Paraf dokter:
5.         Daerah penulisan resep :  Bandung
6.         Tanggal penulisan resep : 1 agustus 2009
7.         Jumlah resep :  1
8.         Nama obat : sanmol tablet
9.         Jumlah obat : 1
10.     Signa : 3 dd 1(sehari 3 kali 1 tablet )
11.     Nama pasien :  karyani
12.     Umur : -
13.     Alamat : -
14.     Diagnosa :

B.   Farmasetika
-            Bentuk sediaan : tablet
-            Kandungan zat aktif: parasetamol
-            Cara penyimpanan : simpan pada suhu kamar (250C-300C), terlindung dari cahaya

C.  Klinik
ü farmakologi : sanmol mengandung parasetamol yang bekerja sebagai analgesik, bekerja dengan meningkatkan ambang rangsang rasa sakit dan sebagai antipiretik, diduga bekerja langsung pada pusat penghantar panas di hipotalamus
resorpsinya dari usus cepat dan praktis tuntas, secara rektal lebih lambat. PP-nya ca 25%, plasma t½ nya 1-4 jam.antara kadar plasma dan efeknya tidak ada hubungan. Dalam zat ini, diuraikan menjadi metabolit-metabolit toksis yang diekskresikan dengan kemih sebagai konjugat-glukoronida dan sulfat.
ü Efek samping: hipersensitivitas terhadap parasetamol, penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat, pada penggunaan kronis dari 3-4 gram sehari dapat terjadi kerusakan hati, pada dosis diatas 6 gram mengakibatkan nekrose hati yang tidak reversibel.
ü Informasi : wanita hamil dapat menggunakan parasetamol dengan aman, juga selama laktasi walaupun mencapai air susu ibu
ü Interaksi : pada dosis tinggi dapat memperkuat efek antikoagulansia, dan pada dosis biasa tidak interaktif.
ü Dosis : untuk nyeri dan demam oral:2-3 dd 0,5-1 g, maksimum 2,5g/hari. Anak-anak 4-6 dd 10 mg/kg, yakni rata-rata usia 3-12 bulan 60 mg. i-4 tahun 120-180 mg, 4-6 tahun 180 mg, 7-12 thn 240-360 mg. rectal 20 mg/kg setiapkali, dewasa 4 dd 0,5-1 g, anak-anak usia 3-12 bulan 2-3 dd 120 mg, 1-4 tahun 2-3 dd 240 mg, 4-6 tahun 4 dd 240mg, dan 7-12 tahun 2-3 dd 0,5 g/
ü Kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap parasetamol, penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat
ü Perhatian : hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit ginjal, bila setelah 2 hari demam tidak menurun ataw setelah 5 hari nyeri tidak menghilang, segera hubungi unit pelayanan kesehatan, penggunaan obat ini pada penderita yang mengkonsumsi alkohol, dapat meningkatkan risiko kerusakan fungsi hati.


2.        Resep tanggal  3 agustus 2009
Dr. yuhana Sp PD
R/ Costil syr fl  No 1
                  3 dd cth 1
       Pro :  Fabian
  Skrining resep
A.  Adminitrasi
1.      Nama dan alamat RS :  RS Muhammadiyah Bandung
Jl.K.H.A. Dahlan No.53
2.      Nama dokter : Dr. yuhana Sp. PD
3.      SIK dokter :
4.      Paraf dokter:
5.      Daerah penulisan resep :  Bandung
6.      Tanggal penulisan resep : 3 agustus 2009
7.      Jumlah resep :  1
8.      Nama obat : Costil syrup
9.      Jumlah obat : 1
10.  Signa : 3 dd cth 1(sehari 3 kali 1 sendok obat )
11.  Nama pasien :  Fabian
12.  Umur : -
13.  Alamat : -
14.  Diagnosa :
                                               
B.   Farmasetika
1.         Bentuk sediaan : syrup
2.         Kandungan zat aktif :  tiap 5 mL sirup mengandung domperidone 5 mg
3.         Cara penyimpanan : Simpan di tempat yang sejuk (150-250 C) dan kering
4.         Absorpsi : per oral 113 -17%
5.         Jalur metabolisme : di hati
6.         Waktu paruh eliminasi : 7-9 jam
7.         Dosis :
Dispersia : Dewasa : 10 mg, 3 kali sehari, 15-30 menit sebelum makan dan bila perlu sekali lagi sebelum tidur malam, Anak-anak : 0,25 mg/kg berat badan, 3 kali sehari sebelum makan, jika perlu sekali lagi sebelum tidur malam
Mual- muntah : Dewasa : 10-20mg, 3-4 kali sehari sebelum tidur malam dan sebelum makan, anak-anak : 0,25-0,5 mg/kg berat badan, 3-4 kali sehari sebelum makan, jika perlu sekali lagi sebelum tidur malam.

C.  Klinik
1.      Cara kerja obat : Domperidon merupakan dopamin blocker di perifer yang kuat. Oleh karena itu daya penetrasi ke otak lemah, maka COSTIL tidak menimbulkan efek samping psikotropik maupun neurologik.
Absorpsinya baik dan metabolismenya cepat
Penelitian farmakologi in vitro / in vivo pada manusia maupun hewan menunjukkan bahwa :
-          Domperidone bukan hanya melawan hambatan motilitas gaster oleh dopamimetik, misalnya : apomorfin, tetapi juga mempercepat pengosongan lambung sesudah makan
-          Domperidone meningkatkan tonus sfinkterkardia dan memperbesar motilitas maupun amplitude dilatasi sfinkterpilorus
-          Domperidone tidak mempengaruhi sekresi lambung.
2.      Indikasi :
-          Dispepsia yang disertai masa pengosongan lambung yang lambat, refluks osefagus dan esofagitis. Rasa penuh di epigastrik dan abdomen, mual dan muntah, rasa panas di epigastrik dan retrosternal. Mual muntah, sendawa karena berbagai sebab
-          Intoleransi saluran pencernaan karaaena kemoterapi anti kanker, digitalis, L-dopa dll. Termasuk terapi radioterapi, patologi organ-organ abdomen, gastrointestinal (gastroenteritis) hepatobilier, peritonel, renal, patologi pedriatrik karena kelainan fungsional ( misalnya pilorospasme dan muntah siklik) maupun organik, intoksikasi, Karena infeksi, diet atau asetonemia
3.      Kontraindikasi :
-          Pasien yang hipersensitif terhadap domperidone
-          Tidak boleh digunakan pada serangan motilitas lambung yang dapat membahayakan seperti adanya pendarahan, obstruksi mekanik atau perforasi gastrointestinal
-          Pasien dengan prolaktonima tumor, hipofise yang mengeluarkan prolaktin
4.      Peringatan dan perhatian :
-          Tidak dianjurkan pada keadaan mual dan muntah yang akut
-          Domperidone tidak dianjurkan untuk pemakaian jangka panjang
-          Hati-hati bila digunakan pada pasien dengan gangguan fungsi hati
-          Hati-hati pada penggunaan pada wanita hamil trimester 1 dan wanita menyusui
-          Pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal pada pemberian berulang, frekuensi dan dosis mungkin perlu dikurangi
-          Apabila antasida atau obat-obat anti sekresi diberikan bersama-sama maka obat-obat tersebut harus diberikan setelah makan dan jangan diberikan bersamaan dengan domperidone
-          Pemberian pada bayi usia dibawah 1 tahun harus dilakukan dengan perhatian khusus dan dibawah pengawasan ketat oleh dokter, karena kemungkinan timbulnya efek samping neurologik tidak dapat dikesampingkan.
5.      Efek samping
-          Pernah dilaporkan (jarang) terjadi kejang usus sementara
-          Domperidon merangsang peningkatan kadar prolaktin plasma
-          Pada beberapa kasus seperti hiperprolaktinemia, dapat menimbulkan fenomena neuroendokrinologik seperti galaktorea dan ginekomastia
-          Apabila sawar darah otak  belum sempurna (seperti pada bayi) atau rusak, efek samping neurologik dapat terjadi
-          Reaksi alergi yang jarang terjadi seperti rash dan urticaria, juga pernah dilaporkan
6.      Interaksi obat :
-          Pemberian obat anti kolinergik secara bersamaan dapat mengantagonisir efek anti dispepsia dari domperidon.
-          Obat antasida dan obat anti sekresi jangan diberikan bersama-sama dengan domperidone karena dapat menurunkan bioavailabilitas domperidone.
7.      Farmakokinetika (pelayanan informasi obat,obat-obat penting hal 255)
-          Absorpsi : (1): peroral: Bioavailabilitas 13-17%. Rendahnya bioavailabilitas sistemik ini disebabkan oleh metabolisme lintas pertama dihati dan metabolisme pada diding usus. Pengaruh metabolisme pada dinding usus jelas terlihat pada adanya peningkatan bioavailabilitas dari 13% ke 23% jika domperodone tablet diberikan 90 menit sebelum makan dibandingkan jika diberikan dalam keadaan perut kosong.
-          Resorpsinya: resorpsinya dari usus baik, dari poros usus buruk. PP-nya 92%, plasma t½-nya lebih kurang 7 jam. Sesudah biotransformasi, zat ini diekskresi khusus melalui empedu.
-          Konsentrasi puncak dicapai dengan waktu 30-110 menit. Waktu untuk mencapai konsentrasi puncak lebih lama jika obat diminum sesudah makan. Per rektal : bioavailabilitas 12%, konsentrasi puncak dicapai dalam waktu 1 jam.
-          Metabolisme (1) : terutama di hati (metabolisme lintas pertama)
-          Eliminasi(1,5): waktu paruh eliminasi: 7-9jam. Sekitar 30% dari dosis oral diekskresikan lewat urin dalam waktu 24 jam. Hampir seluruhnya diekskresikan sebagai metabolit. Sisanya diekskresi dalam feses dalam beberapa hari, sekitar 10% sebagai bentuk yang tidak berubah.
8.      Pengaruh :
-          Terhadap kehamilan: Kategori C. tidak diketahui apakah domperidone melewati plasenta. Data pada manusia masih terbatas, namun pada data hewan menunjukkan adanya resiko. Toksisitas berat yang terkait dengan dosis telah dilaporkan terjadi pada orang dewasa dan obat ini tidak disetujui ole FDA untuk digunakan di USA. Pihak produsen menyarankan sebaiknya dihindari penggunaannya selama kehamilan.
-          Terhadap ibu menyusui : sejumlah kecil domperidone di ekskresikan melalui ASI, tetapi dilaporkan tidak ada efek samping pada bayi. Domperidone telah digunakan untuk menstimulasi produksi ASI karena kerjanya meningkatkan prolaktin. Data pada manusia terbatas. The American Academy of Pediatrik menggolongkan obat ini dapat digunakan pada ibu menyusui. Meskipun demikian, karena domperidone berpotensi menimbulkan toksisitas yang serius pada ibu, disarankan memilih alternatif lain yang lebih aman.
9.      Mekanisme aksi : domperidone merupakan antagonis dopamine, yang memblok reseptor D1 dan D2. Dopamine memfasilitasi aktivitas otot halus gastrointestinal dengan menghambat dopamine pada reseptor D1 dan menghambat pelepasan asetilkolin netral dengan memblok reseptor D2. Domperidon merangsang motilitas saluran cerna bagian atas tanpa mempengaruhi sekresi gastrik, empedu dan pankreas. Peristaltik lambung meningkat sehingga dapat mempercepat pengosongan lambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar