Senin, 29 Oktober 2012

PEMISAHAN CAMPURAN

PEMISAHAN CAMPURAN
Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia. Suatu contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada proses pengolahan minyak bumi. Minyak bumi merupakan campuran berbagai jenis hidrokarbon. Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih berharga bila memiliki kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi menjadi komponen-komponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas, dan aspal.  Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa

 
Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi
proses pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan
yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara
mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya operasinya lebih
murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat
dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi),
proses pemisahan kimiawi harus dilakukan.
Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode.
Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun
campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fasa) atau
campuran heterogen (lebih dari satu fasa). Suatu campuran heterogen dapat
mengandung dua atau lebih fasa: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cairgas,

gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua
atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil
pemisahan yang diinginkan.

METODE PEMISAHAN CAMPURAN
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau
memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa yang mempunyai susunan
kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun
skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau
beberapa zat murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan
juga untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis
laboratorium).
Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi
dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan
kompleks.
1. Metode Pemisahan Sederhana
Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu
tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang
relatif sederhana.
2. Metode Pemisahan Kompleks
Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja,
diantaranya penambahan bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat,
dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan. Metode ini biasanya
menggabungkan dua atau lebih metode sederhana. Contohnya, pengolahan
bijih dari pertambangan memerlukan proses pemisahan kompleks.
Keadaan zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatiakn
untuk menghindari kesalahan pemilihan metode pemisahan yang akan
menimbulkan kerusakan hasil atau melainkan tidak berhasil. Beberapa faktor yang
perlu diperhatikan antara lain :
1. Keadaan zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di dalam
sel makhluk hidup, apakah bahan terikat secara kimia, dan sebagainya.
2. Kadar zat yang diinginkan terhadap campurannya, apakah kadarnya kecil
atau besar.
3. Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat tidak
tahan panas, mudah menguap, kelarutan terhadap pelarut tertentu, titik
didih, dan sebagainya.
4. Standar kemurnian yang diinginkan. Kemurnian 100% memerlukan tahap
yang berbeda dengan 96%.
5. Zat pencemar dan campurannya yang mengotori beserta sifatnya.
6. Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan biaya proses pemisahan.

DASAR-DASAR METODE PEMISAHAN

Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan sifat.
Hal ini dinamakan dasr pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran antara
lain sebagai berikut :
1. Ukuran partikel, bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan
zat yang tidak diinginkan (zat pencmpur) dapat dipisahkan dengan metode
filtrasi (penyaringan). jika partikel zat hasil lebih kecil daripada zat
pencampurnya, maka dapat dipilih penyring atau media berpori yang
sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil akan
melewati penyaring dan zat pencampurnya akan terhalang.
2. Titik didih, bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih
yang jauh berbeda dapat dipishkan dengan metode destilasi. Apabila titik
didih zat hasil lebih rendah daripada zat pencampur, maka bahan
dipanaskan antara suhu didih zat hasil dan di bawah suhu didih zat
pencampur. Zat hasil akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur
tetap dalam keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya
terlewati. Proses pemisahan dengan dasar perbedaan titik didih ini bila
dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat akan dapat memisahkan suatu
zat dari campuranya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol untuk tidak
melewati titik didih campuran.
3. Kelarutan, suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda,
artinya suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda,
artinya suatu zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam
pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi menjadi dua, yaitu
pelarut polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut
organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform, dan
eter. Dengan melihat kelarutan suatu zat yang berbeda dengan zat-zat lain
dalam campurannya, maka kita dapat memisahkan zat yang diinginkan
tersebut dengan menggunakan pelarut tertentu.
4. Pengendapan, suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda
dalam suatu campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng
lebih besar daripada pelarutnya akan segera mengendap. Jika dalam suatu
campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan
pengendapan yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu zat,
maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentsi tau sentrifugsi. Namun
jika dalm campuran mengandung lebih dari satu zat yang akan kita
inginkan, maka digunakan metode presipitasi. Metode presipitasi biasanya
dikombinasi dengan metode filtrasi.
5. Difusi, dua macm zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi
(bergerak mengalir dan bercampur) satu sama lain. Gerak partikel dapat
dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur sedemikian rupa (baik
besarnya tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik partikel zat hasil
ke arah tertentu sehingga diperoleh zat yang murni. Metode pemisahan zat
dengan menggunakan bantuan arus listrik disebut elektrodialisis. Selain itu
kita mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan
banyaknya nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan
elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut gel agarosa.
6. Adsorbsi, merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara
kuat sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi.
Penggunaan metode ini diterapkan pada pemurnian air dan kotoran renik
atau organisme.
JENIS-JENIS METODE PEMISAHAN 
• Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk
memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori
(penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel
antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang
mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan
pelarut.
Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk
larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut
filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu. (ampas).
Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada
pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium,
menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat
injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula.
Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan
penyaring buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari
bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap.
• Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan
zat padat tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang
tidak menyublim akan tertinggal. bahan-bahan yang menggunakan metode
ini adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod.
• Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat
yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan
dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara
yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan
garam dapur dari air laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu
tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap.
Setelah proses penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih
bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang
bersih diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali)
Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu
dihancurkan dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan
dengan penguap hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi kental,
lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula. Kristal ini kemudian
dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.
• Destilasi
Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan
yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang
mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar pemisahan adalah titik didih
yang berbeda. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk
larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya
tidak terlalu dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan
campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang
diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan
pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam
wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya
disebut residu. Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi,
pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air minum.
• Ekstraksi
Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan
campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah
kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.
• Adsorbsi
Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan
dari pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat
sehingga menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan
metode ini dipakai untuk memurnikan air dari kotoran renik atau
mikroorganisme, memutihkan gula yang berwarna coklat karena terdapat
kotoran.
• Kromatografi
Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan
perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan
metode ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh
bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan). Contoh proses
kromatografi sederhana adalah kromatografi kertas untuk memisahkan
tinta.

PEMANFAATAN METODE PEMISAHAN
Pada proses pemisahan suatu campuran ada yang memerlukan metode
pemisahan, ada pula yang dikombinasi lebih dari satu jenis metode. Berikut ini
beberapa contoh pemanfaatan metode pemisahan dengan menggunakan metode
pemisahan tertentu.
1. Pemurnian Garam Dapur
Air laut banyak mengandung mineral terutama garam dapur (NaCl). Petani
garam dapur memisahkan garam dapur dengan menjemur air laut pada sebuah
bangunan yang datar dan lapang. Garam yang diperoleh, kemudian diolah di
industri untuk dicuci dan ditambah iodium.
2. Pemurnian Air Minum
Air adalah sumber kehidupan. Air selalu diperlukan dalam setiap bidang
kehidupan kita.bagi penduduk Indonesia, tidak sulit untuk mendapatkan air tawar,
namun di daerah timur tengah sulit untuk mendapatkan air tawar. Mereka
melakukan penyulingan (destilasi) untuk memperoleh air tawar secara besarbesaran.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar